Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X Di SMA Muhammadiyah Kota Jayapura

Anti Astuti, Yuni (2024) Problematika Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X Di SMA Muhammadiyah Kota Jayapura. Diploma thesis, IAIN Fattahul Muluk Papua.

Text PAI 7. Yuni Anti Astuti.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Penerapan kurikulum merdeka belajar tidak terlepas dari permasalahan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui problematika penerapan kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran pendidikan agama Islam kelas X di SMA Muhammadiyah Kota Jayapura, 2) untuk mengetahui solusi problematika penerapan kurikulum merdeka belajar pada pembelajaran pendidikan agama Islam kelas X di SMA Muhammadiyah Kota Jayapura. Problematika dalam penerapan kurikulum merdeka antara lain: problem yang berkaitan dengan peserta didik, problem yang berkaitan dengan pendidik, dan problem yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. Data-data penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder, sedangkan dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisi data yang dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan Triangulasi tehnik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Problematika penerapan kurikulum merdeka belajar pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran adalah guru masih kebingungan dalam membuat modul ajar, kesulitan pada saat menganalisis capaian pembelajaran (CP) kemudian dirumuskan dalam bentuk TP dan menyusunnya dalam bentuk alur tujuan pembelajaran (ATP). Selain itu permasalahan lain adalah kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan media, dikarenakan guru yang tidak biasa dengan penggunaan media dan keterbatasan sarana dan prasarana. guru masih kesulitan dalam menentukan project yang cocok dengan karakter peserta didik. selain itu, masih banyak guru yang belum keluar dari zona nyaman mereka masih mengajar dengan metode klasikal. Masih banyak guru yang belum mengetahui tentang pembelajaran berdiferensi. Menentukan bentuk asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan menentukan bentuk asesmen pada pembelajaran berbasis project. 2) Solusi yang diterapkan dalam mengatasi problematika penerapan kurikulum merdeka belajar adalah melakukan Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), In House Training (IHT), PMO dan mengikuti pelatihan online tentang implementasi kurikulum merdeka belajar.

Actions (login required)

View Item